Kusebut Nama-Mu dalam setiap aktivitasku

Pak Hanif adalah seorang petani penggarap sawah milik tetangganya sebut saja pak Lathif. Ia sangat menekuni bidang pekerjaannya tersebut, mulai mencangkul, membajak tanah, mengairi sawah dan seterusnya.

Suatu hari pak Hanif pergi ke sawah tanpa membawa peralatan pertanian miliknya yang biasa ia gunakan. Sontak saja ia merasa ada sesuatu yang kurang pada dirinya. Akhirnya ia pun sadar bahwa peralatan pertaniannya tidak terbawa ke sawah, lalu pak Hanif pun berniat kembali ke rumahnya untuk mengambil peralatan pertaniannya. Baru beberapa Langkah beranjak dari gubuk di sawahnya itu, diapun berpapasan dengan pak Lathif sang pemilik lahan yang rumahnya tidak jauh dari sawahnya yang ia garap.

“Assalamu’alaikum Pak Hanif, bagaimana kabar? Kog sepertinya ada sesuatu yang terjadi” tanya pak Lathif memulai menyapa. “Alhamdulillah, sehat pak Lathif. Iya nih…peralatan pertanian saya ketinggalan di rumah.” Jawab pak Hanif dengan penuh rasa hormat. “Hemm…apa boleh saya pinjam peralatan pertanian bapak? kan rumah pak Lathif relatif lebih dekat, jadi biar lebih efisien waktu dan tenaga dalam bekerja.” Tanya pak Hanif memberanikan diri.

“Ya, sudah tentu boleh. Semua itu kan disediakan untuk kepentingan pak Hanif dalam beraktivitas di dunia pertanian, jadi ndak perlu minta izin kepada saya.” Jawab pak Lathif.

“Oh..terima kasih atas kebaikan bapak: sebelum dan sesudahnya. Namun saya tetap meminta izin kepada pemiliknya, yaitu pak Lathif. Seperti halnya segala fasilitas yang Allah Swt. berikan kepada manusia, udara, air, api, angin, tumbuhan, hewan, benda-benda yang ada…semua adalah milik-Nya. Jadi..kalau saya akan menggunakan fasilitas milik-Nya maka saya juga akan meminta izin kepada pemiliknya (Allah Swt.), saya akan menyebut nama-Nya dalam setiap kesempatan, apapun aktivitasnya. Rasulullah Muhammad saw. membimbing umatnya: “Kullu amrin dzi baalin laa yubda-u fihi bibismillahirrahmanirahim fahuwa aqtha’u,”. Yang artinya: “Semua amalan apabila tidak diawali dengan bismillahirahmanirahim, maka terputus,”.Semua kehidupan in ikan anugerah-Nya yang sangat berharga untuk digunakan di jalan-Nya yang lurus dan baik. Saya akan menyebut-Nya dengan hati yang tulus.” Jawab pak Hanif. “Ternyata pak Hanif memiliki perilaku yang sesuai dengan nama bapak: Hanif; Tulus” Tukas pak Lathif sambal tersenyum ringan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *